Djarot Minta Lurah dan Camat Tidak Persulit Korban Banjir
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat blusukan ke Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Dalam kunjungannya kali ini, Djarot ingin memastikan kesiapan petugas dalam mengantisipasi banjir.
Harus terpadu, tetapi jangan sampai korban banjir mau ngungsi ditanya dulu, kamu warga mana, diminta KTP
Kedatangan Djarot langsung disambut Lurah Bukit Duri, Mardi Youce. Pada kesemepatan itu, Djarot juga mengajak Lurah Bukit Duri menyambangi pemukiman warga yang terkena banjir. Djarot pun memilih menggunakan sepeda motor dan mengajak Lurah Bukit Duri ke lokasi banjir yang berjarak sekitar 300 meter dari kantor kelurahan.
"Ayo pak lurah, saya boncengi. Di sini banyak motor kan, kita naik motor s
aja," kata Djarot, di sela-sela kunjungannya ke Kelurahan Bukit Duri, Kamis (22/1). Minimarket Tidak Boleh Lagi Masuk PerkampunganTak lama kemudian, Djarot yang membocengi Lurah Bukit Duri langsung bergegas menuju lokasi banjir menggunakan sepeda motor.
Kepada lurah dan camat setempat, Djarot meminta agar selalu memperhatikan warga yang menjadi korban banjir. Djarot pun mengancam akan menggantung lurah dan camat yang mempersulit warga korban banjir.
"Soal pengungsi dan banjir ini koordinasi dengan Jakarta Timur. Harus terpadu, tetapi jangan sampai korban banjir mau ngungsi ditanya dulu, kamu warga mana, diminta KTP, kalau begitu saya gantung sampeyan berdua," kata Djarot seraya mengarahkan pandangannya ke lurah dan camat setempat.
Camat Tebet, Mahludi mengakui penanganan banjir selalu berkoordinasi dengan pihak dan instansi terkait lainnya. "Seperti korban banjir di Manggarai, justru mengungsinya di Kampung Pulo. Begitu pula warga Kampung Pulo kerap mengungsi di Tebet. Ini karena kedekatan wilayah dan selama ini tidak ada masalah," ujarnya.